|
|
ACARA PELUNCURAN BUKU
©
SEJUTA HATI UNTUK GUS DUR
©
&
MENGENANG K.H.
ABDURRAHMAN WAHID
|
Fatayat NU, Forum Lintas Agama, dan Gramedia Pustaka Utama
menyelenggarakan peluncuran buku Sejuta Hati untuk Gus Dur karya
Damien Dematra diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 8 Januari
2010 di Gedung PBNU, Jl. Kramat Raya No. 164, Jakarta Pusat dihadiri
oleh Damien Dematra (penulis dan sutradara film Gus Dur), K.H.
Hasyim Muzadi (Ketua Umum PBNU), K.H. Said Agil Siradj (Ketua PB
NU), Hj. Maria Ulfah Anshor, MSi (Ketua Umum PP Fatayat NU), MGR
Pujo Sumarto (Uskup & Komisi Wali Gereja Indonesia), Pendeta Gomar
(Sekjen Persatuan Gereja-Gereja Indonesia), Romo dr. Krishnanda
Wijaya Mukti, M.Sc (Ketua Dewan Panitia Majelis Buddhayana
Indonesia), Drs. Nyoman Udayana Sangging, SH, MM (Parisada Hindu
Darma Indonesia Pusat), Budi S. Tanuwibowo (Ketua Umum Majelis
Tinggi Agama Kong Hu Cu Indonesia), Wandi S. Brata (Direktur
Gramedia Pustaka Utama), Antonius Benny Susetyo, Pr (Forum Lintas
Agama).
Setelah peluncuran buku Sejuta Hati untuk Gus Dur, yang ditandai
secara simbolik oleh Bapak Wandi Brata selaku Direktur Utama, Damien
Dematra kemudian memberikan buku ini pada Alissa Wahid selaku
keluarga mendiang K.H. Abdurrahman Wahid. Acara dilanjutkan dengan
berbagai kenangan bersama Gus Dur oleh para sahabat dan rekan Gus
Dur selain nama-nama di atas: Hj. Aisyah Hamid Baidlowi memberikan
kenangan tentang Gus Dur: Ibu Rosalia, sahabat Gus Dur dari Italia,
Neng Dara dari Fatayat NU, Kang Sobari, budayawan NU, Ibu Ciciek
Farha dari Rahima, Ulil Abshar Abdalla, cendekiawan NU, dan Djohan
Effendi, sahabat Gus Dur, dan Sulaiman, asisten pribadi Gus Dur.
Kepergian Gus Dur yang belum lama masih menggoreskan duka dalam
dengan iringan air mata. Sekalipun diselingi humor ala Gus Dur
sambil mengenang sang tokoh bangsa, beberapa pembicara tak kuat
untuk tidak menitikkan air mata. Bapak Nyoman Udayana Sangging
memulai kata-katanya dalam getar jiwa yang dirasakannya dan
melanjutkan penuturannya dalam isak haru, Ibu Ciciek Farha hanya
dapat menyampaikan rasa harunya dalam air mata tanpa kata, dan
Sulaiman, hanya sanggup mengucapkan beberapa kalimat, karena desakan
rasa di dada dalam mengenang Gus Dur, yang selalu ditemaninya. Ia
sangat mendukung upaya Damien dalam melakukan gerakan program Sejuta
Hati untuk Gus Dur, apalagi menurutnya, Damien adalah salah satu
orang yang sangat dekat dengan Gus Dur di akhir hidupnya.
Sebagai pembungkus seluruh rangkaian acara itu, sambil menangis,
Alissa Wahid, putri sulung Gus Dur mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya atas diadakannya acara yang dilakukan untuk
mengenang ayahandanya, karena hal itu benar-benar bermakna bagi
keluarga mereka. Secara khusus, ia juga mengucapkan banyak terima
kasih pada Mas Damien untuk bukunya, dalam jarak waktu sekian hari
saja telah membuat buku yang lebih menggambarkan Gus Dur sebagai
seorang individu. Bagi mereka, hadiah ini adalah sangat istimewa.
Saat ia melanjutkan dengan bercucuran air mata, menceritakan
mengenai Gus Dur, para undangan, tamu dan sahabat tak mampu untuk
tidak turut merasa bahwa mata mereka memerah, termasuk Damien.
|
FOTO PELUNCURAN NOVEL
Sejuta Hati untuk
GUS DUR
dan Mengenang K.H. Abdurrahman
Wahid
|
|
|
Direktur GPU memberikan
buku sebagai tanda peluncuran ke penulis Damien Dematra |
Damien Dematra
menyerahkan Buku Sejuta Hati Untuk Gus Dur kepada keluarga Gus Dur,
Alissa Wahid |
|
|
Damien Dematra
menyerahkan Buku Sejuta Hati Untuk Gus Dur kepada putri tertua Gus
Dur, Alissa Wahid |
Alissa Wahid sedang
menandatangani buku Sejuta Hati Untuk Gus Dur |
|
|
Alissa Wahid
berbincang-bincang dengan penulis |
KH Hashim Muzadi
memberikan sambutan |
|
|
Direktur Gramedia Wandi.
S .Brata sedang memberi sambutan |
Ibu Maria Ulfa, Ketua
Fatayat NU memberikan sambutan |
|
|
Bersalam-salaman |
KH Hashim Muzadi
memberikan sambutan |
|
|
Mata Alissa Wahid
berkaca-kacaq mengennang ayahand tercinta |
Johan Effendi sedang
memberikan sambutan |
|
|
Ulil Abshar Abdalla
memberikan sambutan |
KH Said Agil Siradj
memberikan sambutan |
|
|
Mgr. Johannes Pujosumarta
memberikan sambutan |
Alissa Wahid memberitakn
kata sambutan |
|
|
Sulaiman memberikan
kenangannya |
Kang Sobari memberikan
narkopba, tapi di tempat semdii |
|
|
|
|
|
|
Beres-beres |
Alissa Wahid dan Indri
dari GPU |
|
|
Damien foto bareng
iby-ibu dari Fatayat NU. |
Damien bertukar cerita
dengan Alissa Wahid |
|
|
|
Home |
|