(Jakarta, 27 September) Dalam sambutan Menteri Kesehatan RI yang
dibacakan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementerian
Kesehatan RI pada saat peringatan Hari Lupus Sedunia tanggal 7
Mei 2011 di Taman Menteng, disampaikan bahwa diduga ada lebih
dari 1.5 juta orang di Indonesia yang terkena penyakit lupus,
namun hanya sekitar 10.000 orang yang menyadari bahwa dia
terkena penyakit lupus. Mendengar hal itu, Damien Dematra yang
saat itu hadir, merasa perlu melakukan sesuatu agar masyarakat
lebih peduli dan waspada terhadap penyakit lupus. Karena Damien
Dematra berprofesi di bidang perfilman, maka dia memutuskan
untuk membuat film layar lebar tentang penyakit lupus yang
diberi judul “L4 Lupus” berdasarkan novel L4 Lupus karya Damien
Dematra sendiri.
Film ini adalah yang pertama kali di dunia sehingga menjadi
rekor dunia sebagai Film Layar Lebar Pertama di Dunia Tentang
Penyuluhan Penyakit Lupus. Rekor ini dicatat oleh Royal World
Records Inggris dan Museum Rekor Dunia MURI.
L4 Lupus mengambil kisah dramatis seorang dokter muda manis,
tulus, periang, dan super sibuk bernama Atikah. Ia hidup bahagia
dengan Mutiara, adiknya yang tuli, bisu, dan buta, sampai suatu
hari lupus menyerang kehidupan mereka. Muncul pertanyaan besar,
dapatkah mereka bertahan? Film ini mengangkat dilema antara
cinta, kenyataan, penderitaan, dan lupus yang terinspirasi dari
kisah-kisah nyata ODAPUS (Orang dengan Lupus).
Press Preview dan Press Conference film ini dilangsungkan di
FX pada hari Selasa, 27 September 2011, dan premiere-nya
diselenggarakan Senin, 3 Oktober 2011 di tempat yang sama;
sedangkan pemutaran di bioskop dimulai tanggal 6 Oktober 2011.
Film ini dibintangi Ayu Azhari, Virda Anggraini, Natasha
Dematra, Lucky Moniaga, Anna Tarigan, Tiara Savitri, Ayu Gumay,
Irul Luthan, Mala Sarkady, dan Vina Yunita, serta beberapa
Odapus, di antaranya Ketua Yayasan Lupus Indonesia (YLI), Tiara
Savitri, dan putranya, Kemal.
“Saya ingin masyarakat mendapat manfaat berupa informasi
tentang penyakit lupus agar lebih peduli kepada penderita dan
lebih waspada terhadap penyakit lupus,” kata Damien Dematra.
B Channel sangat mendukung upaya Damien dengan menjadi media
anchor. Film ini sangat penting disampaikan kepada masyarakat
agar bisa menjadi inspirasi untuk menumbuhkan kesadaran tentang
penyakit lupus dan bahayanya. Karena itu, baik film ini ataupun
semua usaha membangun kesadaran dan kepedulian masyarakat sangat
pantas mendapat dukungan semua pihak, teutama media massa,”
tutur Sofia Koswara, Direktur Utama/CEO B Channel.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa disadari.
Karena itu dijuluki penyakit 1000 wajah. Penyakit ini lebih
mudah diatasi apabila terdeteksi lebih dini, sehingga menjadi
penting agar seluas mungkin film ini bisa ditonton oleh
masyarakat. “Pada saatnya film L4 Lupus akan ditayangkan di B
Channel supaya bisa disaksikan masyarakat luas,” lanjut Sofia
Koswara.
Turut mengisi film ini grup musik anyar Seven Doors dengan
lagunya "Jangan Pergi Lagi" dan "Rindu Bukan Main". Pengarang
lagu dan penyanyi jazz internasional Veena Mutiram juga hadir
dengan lagu "Bulan, Bintang, dan Malam" dan "Rainy Day". Yang
lain adalah penyanyi bersuara emas Vicky Sihombing, dengan lagu
"Mutiara" dan Fhe Wulandari dengan lagu "Canda dalam Hening"
serta Damien Dematra yang menyanyikan soundtrack "Tuhan".
Pembuatan film L4 Lupus didukung pula oleh Yayasan Lupus
Indonesia (YLI), Rumah Sakit Kramat 128, Eltracine Studio, Toko
Buku Gramedia, Gerakan Nasional Menulis, dan komunitas film
serta kelompok-kelompok peduli penanganan penyakit lupus.
|