(Jakarta, 28/10) Pada hari Kamis, 28 Oktober 2010, pk. 14
-15.30, diluncurkan novel Bulan di Atas Ka’bah karya
Damien Dematra, di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya No 168
Jakarta Pusat. Acara launching ini ditandai dengan pemberian
novel Bulan di Atas Ka’bah dari Damien Dematra (penulis
dan sutradara) kepada wakil keluarga KH. Hasyim Asy’ari, Ibu
Lily Wahid, kepada Bapak Ir. Iqbal Sulam (Sekjen PBNU), HM.
Sulthan Fatoni, MSi (Ketua LTN PBNU), Alex Komang (wakil
Ketua Lesbumi PBNU/artis), Drs. H. Mustholihin Madjid (Sekretaris
LP PBNU), M. Natsir Zubaidi (Sekjen Pimpinan Pusat Dewan
Masjid Indonesia), KH. Arwani Faichal (LBM PBNU), Acun Wahid
(Kongkow Bareng Gus Dur).
Dalam sambutannya, Sekjen PBNU menyatakan mendukung
kisah-kisah tokoh pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ari untuk
diangkat dalam bentuk novel dan diharapkan dapat
menginspirasi umat. Ibu Lily Wahid berterima kasih kepada
Damien Dematra dan LTN PBNU yang mau mengangkat kisah ini
dan diharapkan dapat menginspirasi generasi muda dan ia
berharap agar dapat segera difilmkan. Sulthan Fatoni dari
LTN PBNU mengatakan bahwa PBNU dalam posisi yang harus
memfasilitasi keinginan anak bangsa yang ingin mengangkat
tentang tokoh besar NU untuk dijadikan karya sastra;
sedangkan Damien Dematra menyambut keinginan Lily Wahid
untuk kisah ini segera difilmkan dan berjanji akan segera
menyelesaikan pre-production dan skenario film yang akan
diberi judul Mahaguru untuk kemudian segera dilakukan
persiapan untuk shooting dalam waktu dekat.
Novel dan film ini bermula saat pertama
kali
Damien Dematra menginjakkan kaki di Pesantren Tebuireng,
Jombang bulan Januari 2010 untuk berziarah di makam Gus Dur,
di mana ia mengalami persentuhan langsung dengan Mbah Hasyim
Asy’ari yang dimakamkan di dekat Gus Dur. Sejak hari itu,
terbersit sebuah cita-cita dan keinginan untuk menulis
tentang beliau.
Waktu berjalan dan
berbagai project yang harus diselesaikan—film, novel,
lukisan, dll, sampai akhirnya pada bulan Agustus, tibalah
sebuah “tanda” untuk segera mewujudkan karya ini.
Setelah melakukan research ke berbagai tempat,
akhirnya atas bantuan Ibu Lily Wahid dan Ibu Aisyah Badlowi,
jalan makin terbuka lebar menuju penulisan novel ini.
Bersamaan dengan itu, teman-teman dari PBNU menunjukkan
dukungan yang luar biasa untuk terciptanya, bukan hanya
sebuah novel, namun juga agar novel ini dapat diangkat ke
film layar lebar.
Bulan di Atas Ka’bah
adalah
bagian pertama trilogi Mahaguru dan merupakan hasil
kolaborasi antara Damien Dematra, Gerakan Peduli Pluralisme,
dan LTN PBNU, yang didukung oleh Ibu Lily Wahid sebagai
inspirator karya ini.
Bulan di Atas Ka’bah
mengambil
tema utama pembentukan diri dan pengembangan kepribadian KH.
Hasyim Asy’ari semasa muda, dengan mengambil sosok KH.
Hasyim Asy’ari dari sisi humanis dan mengutamakan ketokohan
beliau dari sisi perjuangan, spiritualitas, keteguhan, juga
kehidupan dan pergumulan pribadi bersama keluarganya.
Nyai
Halimah bermimpi tentang bulan yang jatuh pada kandungannya,
sebuah tanda yang diyakini bahwa anaknya kelak akan mendapat
berkah. Setelah menunggu empat belas bulan, lahirlah Hasyim
Asy’ari, putranya dengan Kiai Asy’ari, pilihan Kiai Usman,
ayah Halimah.
Selalu hidup
dalam lingkungan pesantren, Hasyim telah belajar Al-Qur’an
dan berzikir sejak kecil. Ia pun tumbuh sebagai seorang
berhati lembut dan mulai menunjukkan kharisma pemimpin yang
bijaksana. Pada masa remaja, rasa dahaganya telah membuatnya
mendesak sang ayah untuk membiarkannya menjadi seorang
musafir pencari ilmu, dan ia berguru pada beberapa kiai
besar di Jawa dan Madura.
Bak bulan
yang muncul kala malam, Hasyim pun tak dapat lari dari
takdirnya. Pemuda tampan yang masih haus ilmu itu diminta
seorang kiai untuk menikahi putrinya.
Pernikahan
itu pun terjadi diikuti perjalanan menuju negeri suci, tanah
yang menyelimutinya dengan taburan cinta bak pasir di padang
Arafah hingga suatu malam, ketika bulan di atas Ka’bah,
terjadilah sebuah peristiwa yang mengubah hidup Hasyim
selamanya.
Tujuan diangkatnya kisah KH. Hasyim Asy’ari dalam bentuk
novel dan film adalah untuk mengkomunikasikan pada
masyarakat, generasi muda, khususnya, dan bangsa Indonesia,
pada umumnya, tentang nilai-nilai kebangsaan, perjuangan,
dan pluralisme pendiri NU yang seharusnya dapat
menginspirasi generasi muda untuk dapat berpegang teguh pada
nilai-nilai ini. Karena itu, acara launching ini diadakan
bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda dan di hari yang baik
ini, kiranya semangat dan nilai-nilai itu dapat dihidupkan
kembali.
Foto-foto acara ini
dapat diambil di
www.damiendematra.com dan dipergunakan untuk keperluan
pemberitaan.
Foto-foto tentang acara peluncuran dan bedah buku dapat
diambil di: www.damiendematra.com
Lebih lanjut tentang GPP dapat dilihat di
www.gerakanpedulipluralisme.com. Damien Dematra juga Ketua
Gerakan Nasional Menulis, dan web-nya dapat dilihat di:
www.gerakannasionalmenulis.com
|